Jumat, 28 Februari 2014

                                TEKNIK FOTO MAKRO

Makro
 Fotografi makro adalah salah satu kategori fotografi yang membuat pembesaran terhadap suatu object. Atau bisa dengan kata lain dunia fotografi yang diperkecil kedalam dunia Micro.
Pembesaran tersebut bisa dilakukan dengan medekatkan obect dengan kamera, atau pun dari jarak terentu  dengan  menggunakan lensa tele. dan harus tetap mengusung konsep “Foto yang berbicara” dengan melibatkan unsur komposisi, POI dan keseimbangan.
 
Benda-benda yang dapat di makro adalah:
-    Benda mati/diam
Seperti: sendok/garpu,perhiasan, uang koin, perangko,bunga,miniature mobil2an, souvenir dll.
-     Makhluk hidup
Seperti : serangga, kupu-kupu, bunga tanaman, laba2, dll

Alat bantu untuk fotografi makro:
 
>   Kamera Saku/Prosumer
Dengan kamera saku/prosumer pun kita bisa mengabadikan keindahan sebuah bunga mawar, sebuah kupu2 yang hinggap di bunga  untuk menghisap madunya. Karena saat ini tekhnologi digital telah memungkinkan kita untuk melakukan fotografi makro dengan hasil yang tidak kalah bagusnya dengan kamera professional. Hampir semua kamera saku/prosumer yang sudah menyediakan fasilitas macro (biasanya ditandai dengan lambing gambar bunga tulip). Dan memungkinkan kita memotret dengan jarak focus kamera dan bendanya hingga beberapa sentimeter saja.
Saat ini sudah tersedia filter/alat tambahan yang dapat di pasang di kamera saku didepan lensanya untuk fotografi makro seperti Raynox dan filter lainnya untuk mendapatkan pembesaran yang lebih .
 
>  Kamera SLR (Single Lens Reflex) baik analog maupun digital.
Semua kamera SLRDSLR kini sudah memiliki fasilitas untuk fotografi makro dengan menggunakan lensa yang berbeda-beda , dan biasanya jarak antara focus lensa ke objectnya akan berbeda tergantung jenis lensa yang kita gunakan.
Untuk lensa khusus makro biasanya jarak object ke lensa bisa sampai 20 cm, tapi apabila kita menggunakan lensa tele maka jarak terdekat yang bisa kita dapatkan titik focus biasanya lebih dari 1 meter dari object.
Sekarang telah banyak tersedia alat tambahan berupa filter close up,filter Lup/Raynox dan reverse lens (sebuah lensa yang dimodifikasi) yang di tempelkan didepan lensa, maka jarak antara object dan lensa akan semakin dekat untuk mendapatkan pembesaran lebih dari 1:1. Dan ada juga tele converter dan extension tube yang dipasang diantara lensa dan odi kamera.

Pembagian  fotografi makro  menggunakan kamera SLR/DSLR

Umum

  • Menggunakan lensa khusus makro atau lensa  zoom yang  bertanda “bunga tulip”(bisa untuk foto makro )
  • Menggunakan  lensa tele atau lensa normal plus tele converter..
Untuk lebih jelasnya maka lensa2 dibawah ini adalah yang biasa di pergunakan untuk fotografi makro:
  • Lensa Makro Normal : 50mm 
  • Lensa Makro Mid tele : 90-105mm 
  • Lensa Makro Tele : 150-180mm
Ekstrem

  • Memasang lensa tambahan lagi dengan posisi terbalik didepan lensa dengan tambahan sebuah adapter khusus.
  • Menggunakan filter tambahan seperti filter close-up didepan lensa.
  • Memakai filter yang seperti sifatnya  sebuah kaca pembesar/Lup , Raynox,
  • Atau bahkan ada juga yang menambahkan sebuah kaca pembesar yang di lekatkan didepan lensa.
COHTOH FOTO MAKRO

Tips Memotret Model

Tips Fotografi - Beberapa artikel InFotografi yang lalu membahas tentang perangkat apa saja yang Sobat butuhkan untuk membangun sebuah studio fotografi sederhana. Nah, setelah Sobat telah men-setting semua kebutuhan serta kamera, maka kalian siap untuk memulai memotret. Mungkin Sobat akan mulai merasakan tantangan terbesar saat memotret model, bukan pada masalah teknis, melainkan karena mau tidak mau Sobat harus mengatur pose model kalian.
Alexi "Studio" Setup Shot
Photo: Andy
Bagi banyak fotografer ketika menghadapi hal ini sedikit banyak akan merasa lebih tertarik memotret landscape daripada berhadapan dengan model yang notabene adalah saudara, teman atau non-profesional model lainnya, kenapa? Yah.. karena kalian harus memberikan instruksi bagaimana mereka harus berpose.


Kali ini InFotografi akan memberikan beberapa tips dasar bagaimana mereka berpose, tetapi perlu diingat tugas utama kalian sebagai fotografer adalah bagaimana membuat mereka merasa santai dan nyaman didepan kamera, jika itu tercapai, maka percayalah semua proses pemotretan akan mengalir secara alami. Sobat sebelum pemotretan di dalam studio juga bisa mencari referensi pose melalui majalah, buku, galeri foto sehingga kalian mendapatkan ide-ide segar tentang pose yang kalian cari.

Hal yang terpenting bukan saja bagaimana pose model kalian. Sobat juga perlu mempertimbangkan angle kalian sendiri, ketinggian kamera saat memotret tentu memberikan dampak tersendiri bagi hasil akhir foto kalian bukan? Berikut ini adalah Tiga angle yang bisa kalian gunakan dan hasil foto akhirnya:

Photo: N-Photo

1. Angle Tinggi
Posisi kamera yang sedikit lebih tinggi dari model/subyek seringkali bisa memberikan hasil yang lebih menarik. Pada umumnya akan membuat wajah model lebih kurus. Perhatikan bahwa bagian leher dan rahang terlihat lebih jelas, jangan memposisikan kamera terlalu tinggi, karena posisi tersebut akan sedikit terlihat aneh.

2. Angle Sejajar (Eye Level)
Angle Eye level dengan pencahayaan yang tepat bisa digunakan pada banyak kondisi. Perhatikan bahwa ketinggian kamera akan berdampak pada bagaimana hasil foto portrait kalian. Layar LCD kamera kalian memiliki peran penting untuk membantu kalian mereview kembali hasil akhir foto. Jika tinggi badan Sobat lebih rendah dari model, maka gunakan kotak atau tangga kecil untuk mencapai ketinggian yang pas.

3. Angle Rendah
Prinsip angle rendah pada umumnya adalah: semakin rendah angle yang kalian gunakan maka akan berkurang juga daya tarik foto portrait kalian. Angle ini tidak membuat subyek kalian semakin ramping! Angle ini sering digunakan untuk foto-foto coorporate, dimana para pemimpin atau direktur perusahaan tersebut bisa mendapatkan kesan besar dan berkuasa.


Berikut ini adalah Tiga pose klasik yang mampu memberikan hasil yang menarik

 

Pose Wanita

Pose pertama dimana subyek hanya berdiri 'biasa' tidak akan menghasilkan foto portrait yang menarik. Mintalah mereka sedikit menggeser separuh badan mereka ke belakang sehingga menampilkan tiga perempat badan mereka. Pose tersebut akan jauh lebih menarik. Menambahkan bagian tangan ke dalam frame juga bisa menjadi komposisi yang menarik. Tetapi ingat! Tangan jangan terlalu dominan, ukuran tangan bisa hampir sama dengan wajah, sehingga berpotensi sebagai distraction.

Pose Pria

 Photo: N-Photo

Sama halnya seperti pose wanita diatas, pose dengan hanya berdiri tidak akan berhasil menyajikan daya tarik. Minta model pria kalian untuk memindahkan kaki satu langkah kedepan dan juga berat badan sedikit condong ke depan. Pose ini selbih memberikan nuansa dominan serta maskulin. Selipkan satu tangan ke dalam saku celana dan kalian akan mendapatkan pose yang lebih menarik.

Pose Berpasangan

  Photo: N-Photo

Pose pasangan akan relatif lebih rumit dibandingkan Dua pose diatas, Sobat diharuskan memberikan beberapa pendekatan berdasarkan pada ukuran serta bentuk subyek kalian. Prinsip dasarnya adalah kedua pose diatas masih bisa berlaku di pose couple ini. Foto sejajar bersebelahan dan menghadap kamera tidak akan memberikan foto yang menarik, dan dilain sisi foto yang menunjukkan tiga perempat badan bakal jauh lebih menarik. Lakukan ujicoba dengan bagaimana mata berinteraksi. Mata yang saling memandang bisa memberikan hasil foto yang bagus.

Selamat mencoba!

  Cara Memotret Levitasi

Foto levitasi atau levitation photography, kalau anda baru mendengarnya adalah foto yang pada dasarnya membuat subyek foto tampak melayang di udara. Adalah yowayowacamera.com yang membuat foto levitasi menjadi populer diseluruh dunia.
Levitation
Kunci dari foto levitasi yang baik adalah seberapa mulus usaha melayang tampak di foto, kalau anda bisa tampak tetap elegan dan halus saat melakukan lompatan dan saat momen tersebut tertangkap di kamera maka anda berhasil melakukan foto levitasi yang baik.

Bagaimana Membuat Foto Bokeh yang Creamy

226227988_2ba6109df8.jpg
Salah satu perbedaan utama antara indera mata dan lensa kamera anda adalah bahwa mata memiliki depth of field (DOF) hampir tanpa batas sementara lensa terbatas, ini membawa konsekuensi bahwa bidang fokus lensa tidaklah seluas mata. Dan fotografer terdahulu telah memutuskan untuk justru memanfaatkan kelemahan ini menjadi senjata. Lahirlah apa yang kemudian disebut bokeh.
Bokeh aslinya adalah kata dalam bahasa Jepang yang berarti ‘menjadi kabur’, jadi foto bokeh adalah karakteristik foto yang menonjolkan sebuah oyek utama yang fokusnya sangat tajam sementara latar belakang (dan atau depan) yang sangat kabur, atau dalam bahasa Inggris selective focusing. Dalam contoh foto cantik diatas (karya Sektor Dua), obyek utama muka model amatlah tajam, namun latarbelakang pintu menjadi tampak amat kabur (blur). Nah, sifat kabur inilah yang disebut bokeh. Bagaimana caranya supaya kita bisa menghasilkan foto bokeh yang seperti ini. Berikut yang bisa anda lakukan:
  1. Pilih mode manual atau Aperture Priority – baca lebih jauh tentang mode operasi kamera disini
  2. Pilih setting aperture sebesar mungkin.
  3. Lihat tulisan f/x di lensa anda, semakin kecil x, semakin besar aperture dan semakin sempit bidang fokusnya
  4. Pikirkan tentang faktor jarak, yakni jarak didepan dan dibelakang bidang obyek.
  5. screenshot-001.jpg
    Misalnya anda berdiri 1 meter didepan teman (jarak depan = 1 meter) dan anda menjatuhkan titik fokus lensa pada mukanya. Teman anda berdiri sekitar 10 meter dari background terdekat (jarak belakang = 10 meter), maka background ini akan terlihat sangat kabur. Intinya, semakin kecil jarak depan (jarak antara lensa dan obyek) dan semakin besar jarak belakang (jarak antara obyek dan background) semakin kabur backgorund anda.
  6. Banyak berlatih dan usahakan anda membeli lensa dengan kemampuan aperture sebesar mungkin.
  7. Tip: Jika anda memang menyukai bokeh, lensa non-zoom dengan aperture super besar adalah cara tercepat mendapat bokeh (misal: 85mm f/1.8 & 50mm f/1.8, dua lensa ini adalah lensa super cepat dan super murah juga penghasil bokeh yang luar biasa)
 TEKNIK FOTO LANDSCAPE

Teknik foto landscape atau pemandangan adalah hobi dari banyak fotografer. Dengan dilengkapi dengan kamera digital SLR, kita dapat merekam keindahan ciptaan Tuhan dalam sekejab. Pemandangan ini pun bisa kita nikmati seterusnya, dan juga bisa ditunjukkan ke semua orang. Dengan adanya situs photo-sharing seperti Flickr dan 500px, pemandangan itu pun bisa disimak oleh seluruh penduduk bumi ini. Mari kita simak tips2 berikut, dan mengasah ketajaman teknik fotografi landscape ini:
1. Gunakan Slow Speed!
Dengan menggunakan slow speed, kita dapat mencapai depth of field atau ruang fokus yang lebih besar, sehingga foto kita akan lebih tajam. Selain itu, kita juga bisa mencapai banyak efek2 yang bisa menambah estetika dari gambar tersebut. Contoh di bawah ini menggunakan long exposure, agar air dari sungai tersebut menjadi seperti cermin. Air yang sebenarnya agak sedikit berarus menjadi tenang, dan menambah kesan minimalis dari gambar ini. Awan yang ada di background terlihat agak blur karena pergerakannya, dan ini juga membuat foto ini menjadi lebih unik.
Silahkan membaca artikel berikut untuk mendalami teknik foto slow speed lebih lanjut lagi.

teknik-foto-landscape

2. Gunakan air sebagai refleksi
Jika anda mengambil gambar pada sebuah lokasi yang mengandung elemen air, seperti sungai ataupun laut, maka carilah angle/sudut di mana anda bisa menggunakannya sebagai cermin. Refleksi dari air dapat menambah keindahan pemandangan anda. Teknik ini juga membantu anda mendapatkan sebuah foto yang simetris, dan enak untuk dilihat.

teknik-foto-landscape-3

3. Jadwalkan foto pada saat sunset
Saya sangat beruntung, karena selalu tinggal di daerah yang menghadap barat. Tempat kelahiran saya, Makassar, langitnya selalu dihiasi oleh sunset yang luar biasa setiap sore. Dan ketika saya di Australia, saya ditempatkan di Perth, Australia Barat. Di situ juga saya selalu mendapatkan pemandangan indah dengan tambahan sunset yang begitu menakjubkan menjelang petang. Jika anda berada di posisi timur, maka anda harus bangun pagi untuk mendapatkan efek yang hampir serupa.
Sunset atau matahari terbenam mempunyai konotasi yang dalam dan romantis. Jika anda menambahkannya ke dalam foto pemandangan anda, maka pasti foto anda akan jauh berkesan di mata orang lain. Dan juga, beberapa saat sebelum dan sesudah sunset, matahari akan membiasi pemandangan anda dengan cahaya kuningnya yang hangat sehingga anda pasti akan menciptakan sebuah foto yang penuh dengan warna dan nuansa yang menarik. Cahaya matahari juga lebih soft/lembut pada saat “Golden Hour” ini, dan akan mempermudah mendapatkan exposure yang tepat di keseluruhan pemandangan tersebut.

teknik-foto-landscape-4

4. Gantilah sudut pandang anda
Seringkali kita terpaku hanya dari satu sudut pandang saja, ketika berada di lokasi pemotretan. Mungkin kita memutuskan untuk memasang tripod kita di suatu tempat hanya karena itu dekat dengan objek yang dibidik, ataupun karena semua orang memotret dari situ. Cobalah untuk bereksperimen, dan explore sudut pandang yang lain. Cobalah untuk berjalan beberapa ratus meter dari lokasi pemotretan, dan cobalah dari beragam sudut pemgambilan, sebelum anda meng-setup tripod anda.
Contoh berikut adalah hasil dari pemotretan sebuah lighthouse pada saat sunrise (matahari terbit). Saya berdiri tepat di bawah menara tersebut dan merekam gambar pertama ini.

teknik-foto-landscape-5

Namun, saya ingin mendapatkan hasil yang lebih unik, tapi tetap merekam menara tersebut. Dengan jalan beberapa puluh meter dari lokasi sebelumnya, saya akhirnya mendapatkan angle yang lebih unik.

teknik-foto-landscape-7

5. Tambahkan foreground yang menarik.
Sebuah pemandangan atau foto landscape kadang terlihat biasa karena kita selalu mengambil nya dengan format horizontal. Dalam format ini, seringkali kita melupakan untuk menambah sebuah foreground pada gambar tersebut. Foreground adalah sebuah objek tambahan lain, yang terletak di antara lensa dan objek utama. Sesekali, gunakanlah format vertikal, dan perhatikan sekeliling untuk mencari foreground yang menarik. Contoh berikut ini, saya ingin mengambil gambar batu karang yang muncul di tengah2 laut. Ketika mencari lokasi yang tepat, saya melihat sebuah lubang yang terletak di karang tepat di depan saya. Dengan menggunakan format vertikal, lensa wide (18mm + Canon EOS 10D), dan angle yang rendah, saya berhasil mendapatkan gambar di bawah:

teknik-foto-landscape-8

6. Jadikan format panorama.
Kadangkala, kita berada di sebuah lokasi dan menikmati pemandangan yang sangat luar biasa di depan mata kita. Kamera kita pun dikeluarkan untuk mengabadikan pemandangan tersebut. Namun, sering kita merasa bahwa kamera tersebut tidak dapat menangkap nuansa yang sebenarnya. Hal ini mungkin terjadi karena pemandangan yang ada di depan anda itu sangatlah luas, dan anda harus menikmatinya dengan menolehkan kepala anda dari kiri ke kanan (180 derajat!). Untuk mengabadikan landscape seperti itu, anda patut mencoba memotret dengan format panorama. Beberapa kamera digital sekarang mampu merekam gambar dalam format ini, dan hasilnya pun lumayan. Jika kamera digital anda tidak mempunyai fitur tersebut, rekamlah beberapa gambar dari kiri ke kanan, dan nanti bisa disambungkan menggunakan software seperti Photoshop.

teknik-foto-landscape-9

Demikian beberapa tips yang anda bisa gunakan pada saat hunting landscape berikutnya.

Kamis, 27 Februari 2014

Dasar Fotografi: Mengenal Segitiga Exposure

Exposure

Dalam fotografi dikenal konsep exposure yang artinya kurang lebih kuantitas atau banyaknya cahaya yang masuk ke dalam sebuah film atau sensor cahaya. Exposure sendiri dipengaruhi oleh tiga faktor yang disebut segitiga eksposure (exposure triangle) yang terdiri dari  shutter speed, aperture, dan  ISO. Memahami ketiganya merupakan dasar fotografi untuk pemula. Brian Peterson mempopulerkan istilah exposure triangle dengan  menulis buku mengenai ini yang berjudul Understanding Exposure. Berikut penjelasan singkat mengenai konsep dasar fotografi segitiga eksposure (Exposure Triangle) yang terdiri dari:
  1. Shutter Speed (kecepatan menutupnya shutter) menentukan SEBERAPA LAMA cahaya masuk ke dalam kamera
  2. Aperture (bukaan) menentukan SEBERAPA BESAR ‘jalan/jendela’ yang dilalui oleh cahaya yang masuk
  3. ISO menentukan SEBERAPA SENSITIF sensor kamera dalam menangkap jumlah cahaya yang masuk
Ilustrasi Segitiga Eksposure. Gambar diambil dari digital Photography School

Ilustrasi Segitiga Eksposure. Gambar diambil dari digital Photography School
Untuk memahami Shutter Speed dan Aperture dapat dianalogikan dengan sebuah jendela. Jumlah cahaya yang masuk ke dalam sebuah ruangan di dalam rumah diatur oleh sebuah jendela. Aperture atau besarnya jendela menentukan seberapa banyak cahaya akan memasuki ruangan. Semakin besar jendela maka akan semakin banyak yang masuk, dan semakin kecil jendela maka akan semakin sedikit cahaya yang masuk. BESAR-nya jendela = Aperture. Shutter Speed sendiri dapat diumpamakan dengan lamanya jendela tersebut membuka dan menutup. Semakin lama jendela terbuka, semakin banyak cahaya yang masuk ke dalam ruangan. Dan semakin cepat jendela menutup, semakin sedikit cahaya yang masuk. LAMA-nya jendela terbuka/menutup = Shutter Speed. Lalu ISO dianalogikan jika kamu di dalam ruangan tadi mengenakan sebuah kacamata hitam. Jumlah cahaya yang masuk ke mata kamu tergantung kacamata yang kamu pakai. Ketika kamu memakai kacamata hitam  (low ISO) maka cahaya yang masuk ke mata kamu akan semakin sedikit, berbeda dengan ketika kacamata kamu lepas (high ISO)  maka cahaya yang masuk ke mata akan semakin banyak.
Kritik mengenai konsep exposure triangle ini bukannya tidak ada. Contohnya dalam sebuah artikel di stackexchange berikut ini dijelaskan mengenai kelemahan dan ketidakkonsistenan konsep exposure triangle dan menawarkan konsep lain yang lebih konsisten seperti exposure rectangle, exposure tricycle, dan exposure cubicle yang pembahasannya lebih mengena untuk fotografer yang sudah lebih mahir.

Belajar Motret Dengan Teknik Zooming

Shutter speed, diagfragma, dan ISO merupakan elemen setiga eksposur. Dengan mengubah salah satunya, Anda bisa mendapatkan beragam hasil fotografi yang luar biasa. Mengubah kecepatan shutter contohnya, selain teknik panning, Anda juga bisa mendapatkan foto dengan efek motion seperti teknik zooming seperti di bawah ini.

Teknik Zooming

Apa itu Teknik Zooming ?

Zooming adalah teknik foto untuk memberikan kesan gerak dengan mengubah panjang fokus lensa.
Teknik ini mutlak membutuhkan lensa zoom, karena perubahan panjang fokus lensa hanya bisa dilakukan dengan menggunakan lensa zoom.
Teknik Zooming

Bagaimana Cara Menggunakan Teknik Zooming ?

Gunakan slow shutter, semisal 1/30 atau sesuaikan dengan efek yang Anda inginkan.

Kontrol Zoom
Prinsip utama memotret dengan teknik zooming adalah, setelah Anda telah mengatur kamera ke kecepatan rana lambat, Anda menekan tombol shutter bersamaan dengan zoom baik zoom in atau zoom out dan ini akan secara otomatis mengubah gambar Anda.
Salah satu hal terbaik untuk dilakukan adalah untuk bermain-main dengan teknik zoom yang berbeda saat Anda akan menemukan cara terbaik untuk secara dramatis mengubah efek foto Anda. Coba zoom dengan kecepatan memutar gelang zoom yang berbeda Anda akan terkejut dengan beragam hasilnya yang luar biasa.

Perhatikan Exposure
Meskipun rahasia untuk menciptakan jenis foto zooming adalah dengan menggunakan kecepatan rana lambat, teknik ini hanya akan bekerja dengan baik dalam pencahayaan redup atau pada hari-hari mendung. Anda bisa menggunakan teknik ini di siang bolong asalkan Anda melengkapi lensa Anda dengan filter ND 1000, atau lebih besar, bukaan sempit, dan ISO rendah.
Jika pemotretan dilakukan malam hari, Anda dapat memakai waktu pencahayaan lama dan akan memperoleh efek lampu yang membentuk garis-garis panjang cahaya.

Pastikan Kamera Anda Stabil
Carilah posisi nyaman memegang kamera agar stabil. Anda bisa menggunakan tripod atau monopod, selengkapnya tentang memegang kamera bisa di baca . Cara memegang kamera yang stabil dan nyaman memungkinkan Anda untuk mendapatkan hasil terbaik.

Komposisi
Efek zooming terbaik akan diperoleh jika background memiliki kontras dan warna yang bervariasi. Komposisi subyek yang menjadi fokus sebaiknya berada di tengah background tersebut.


Belajar Teknik Panning Dalam Fotografi

Apa itu Panning? 

Panning adalah salah satu teknik fotografi yang digunakan untuk membekukan gerakan benda yang bergerak. Ide dibalik teknik panning ini adalah untuk mengatasi masalah dalam menangkap objek yang bergerak cepat. Ciri-ciri foto dengan menggunakan teknik panning adalah fokus dengan tajam terhadap objek yang bergerak sedangkan background nya blur atau kabur. 


Bagaimana cara teknik foto panning
  • Pilih Shutter Speed yang lebih rendah dari yang Anda sering gunakan. Mulai dengan 1/30sec kemudian coba-coba dengan Shutter Speed yang lebih rendah. Shutter Speed yang digunakan tergantung pada jumlah cahaya dan kecepatan objek, gunakan 1/60sec hingga 1/8sec. 
  • Posisikan diri Anda di tempat dimana pandangan Anda terhadap objek tidak akan terhalang oleh siapapun, atau apapun. Juga mempertimbangkan latar belakang objek Anda, meskipun akan blur namun jangan sampai mengganggu terhadap objek Anda. Background yang berwarna atau cenderung menghasilkan blur yang bagus. 
  • Jika Anda menggunakan lensa yang panjang, gunakan tripod atau monopod dengan head yang bisa berputar agar pergerakan kamera mulus dalam mengikuti objek. 
  • Jika Anda menggunakan kamera dengan auto focus motor Servo Anda dapat membiarkan kamera melakukan focus mengikuti pergerakan objek dengan menekan setengah tombol Shutter. 
  • Jika kamera Anda tidak memiliki auto focus yang cukup cepat Anda harus melakukan pra-fokus pada kamera Anda di tempat dimana Anda akan menekan tombol Shutter. 
  • Ikuti pergerakan objek sambil menekan setengah tombol Shutter untuk mengambil focus pada objek, jika pergerakan tangan Anda sudah relative sama dengan objek maka tekan penuh tombol Shutter (lakukan selembut mungkin untuk mengurangi guncangan kamera). 
  • Setelah Anda menekan tombol Shutter terus ikuti arah pergerakan objek sampai proses pengambilan gambar selesai. 
  • Terakhir jangan lupa practice, practice and practice. Lakukan banyak latihan dalam mempraktekkan teknik Panning.


Belajar fotografi pakai kamera DSLR pemula atau langsung yang canggih?

Sering saya mendapatkan pertanyaan apakah sebaiknya pemula dalam hobi fotografi sebaiknya membeli kamera DSLR pemula atau yang canggih sekalian? Saya pribadi menyarankan membeli kamera untuk pemula terlebih dahulu meskipun kita memiliki dana yang cukup untuk kamera yang lebih canggih.
Alasan dari calon pembeli yang ingin membeli kamera yang canggih biasanya karena tidak mau ganti-ganti kamera di masa depan, tapi teknologi kamera terus berkembang, upgrade kamera di masa depan tidak terelakkan, namun, bagaimana kita bisa tahu bahwa kamera canggih sasaran kita akan memenuhi kebutuhan fotografi kita?
Biasanya, calon pembeli peduli dengan kualitas gambar yang dihasilkan. Kamera canggih dianggap dapat membuat foto dengan kualitas yang lebih bagus. Sebenarnya, jika dikaji dari kualitas gambar, perbedaan antara kamera DSLR pemula dengan kamera canggih yang memiliki ukuran sensor gambar yang sama tidak berbeda atau tidak jauh bedanya. Kamera DSLR Canon 550D, 600D, 60D sampai 7D kualitas gambarnya kurang lebih sama. Dalam hal ini, teknik fotografi dan kualitas lensa lebih menentukan kualitas gambar.
KELEBIHAN – KEKURANGAN KAMERA DSLR PEMULA
Kamera pemula memiliki antarmuka desain yang lebih sederhana dan ilustratif. Misalnya di Nikon D3200 atau D5200, kita bisa melihat ilustrasi bukaan lensa saat mengganti nilai bukaannya (f). Angka-angkanya juga lebih komplit, misalnya shutter speed ditulis 1/100 detik dan angka bukaan lensa  f/8. Di kamera canggih, nilai shutter speed disingkat menjadi 100 dan bukaan lensa menjadi 8.0
Ada panduan dan peringatan juga. Misalnya di kamera DSLR pemula Canon, setiap mengganti mode kamera atau fungsi kamera, akan muncul sedikit ulasan tentang mode dan fungsi kamera tersebut. Di kamera DSLR Nikon pemula, ada peringatan jika setting yang kita tetapkan akan menyebabkan subjek foto terlalu gelap atau terlalu terang.
Tentunya, DSLR pemula juga memiliki lebih banyak fungsi AUTO-nya yang akan mencoba menyesuaikan setting kamera terbaik dengan subjek foto/pemandangan. Keuntungan lain dari kamera pemula adalah biasanya ukurannya relatif  ringan dan ringkas.

Antarmuka Nikon D5200 yang ilustratif. Gambar bukaan/diafragma akan membesar dan mengecil sesuai dengan nilai F yang disetting.

Antarmuka Nikon D5200 yang ilustratif. Gambar bukaan/diafragma akan membesar dan mengecil sesuai dengan nilai F yang disetting.

KELEBIHAN – KEKURANGAN KAMERA DSLR CANGGIH
Sebenarnya, langsung membeli kamera digital yang canggih juga dapat mengantarkan kita ke tujuan kita. Keuntungan dari langsung membeli kamera digital canggih adalah memiliki badan kamera yang lebih kokoh. Biasanya dibuat oleh bahan plastik yang lebih keras atau logam magnesium alloy. Ada LCD tambahan membantu untuk melihat setting-setting kamera dengan cepat dikondisi apa saja, gelap ataupun terang. Kamera canggih juga biasanya memiliki kinerja lebih cepat, dan daya tampung buffer foto berturut-turut yang lebih lapang. Baterai yang digunakan juga lebih besar sehingga dapat memotret lebih lama sebelum mengganti baterai/cas.
Kekurangannya, kamera canggih lebih sulit dipelajari karena lebih sedikit panduan di kamera, penulisan setting biasanya disingkat-singkat dan dilambangkan dengan simbol-simbol saja, sehingga pemula perlu lebih banyak mengingat/menghapal. Tombol-tombol dan menu item yang banyak juga dapat membuat pusing.
Bagi yang hanya ingin mengunakan kamera tanpa mempelajari dasar fotografi, tentunya tidak tepat membeli kamera yang sangat canggih, karena fungsi otomatisnya tidak banyak atau malahan tidak ada sama sekali. Contohnya Nikon D700 dan D800 tidak memiliki mode Full Auto / Scene Mode. Di lain pihak, kamera Canon 5D mark III tidak memiliki lampu kilat terpasang, yang kadang-kadang praktis digunakan untuk memotret subjek dalam posisi backlight.

Cari fungsi Auto di kamera DSLR canggih Nikon D800? Sayang sekali, gak ada tuh, yang ada tombol2 fungsi lainnya.

Cari fungsi Auto di kamera DSLR canggih Nikon D800? Sayang sekali, gak ada tuh, yang ada tombol2 fungsi lainnya.
REKOMENDASI
Kamera digital saat sekarang perbaharuannya juga cepat, setiap kali produsen kamera membuat kamera baru yang lebih canggih, kamera lama turun harga, dalam setahun, kurang lebih penyusutan harga kamera bekas sebesar 20% pertahun. Dengan mengunakan kamera DSLR pemula terlebih dahulu, kita dapat menghemat. Saat kita sudah menguasai fotografi dan siap untuk upgrade, kita bisa membeli kamera yang lebih tepat sesuai yang kita butuhkan. Tidak semua orang membutuhkan kamera canggih, dan orang yang membutuhkannya, memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Secara alami, kita akan mengetahui kamera canggih yang kita perlukan dari pengalaman yang didapatkan saat mengunakan kamera pemula.
Maka itu, saya sarankan bagi yang baru ingin belajar untuk mengunakan kamera pemula terlebih dahulu, setelah menguasai semua tombol, fungsi, menu kamera dan mempelajari teknik fotografi yang baik baru upgrade ke kamera yang lebih canggih. Dengan demikian perjalanan belajar fotografi kita lebih mulus jalannya. Bagi yang sudah terlanjur memiliki kamera DSLR canggih, jalan memang lebih terjal, tapi jangan menyerah meskipun perlu lebih  semangat lagi untuk belajar.